Kamis, 08 November 2012

Merawat Laptop


       "TIPS MERAWAT LAPTOP"


       Laptop merupakan perangkat komputer jinjing yang sangat sensitif sehingga penggunaanyapun ektra hati-hati sehingga umur penggunaan laptop lebih lama. Dibawah ini adalah tips merawat laptop :

1. Lepas Pembungkus Laptop Saat Digunakan
        Laptop biasanya memiliki pembungkus, sarung atau penutup berupa kain dan plastik. Pada saat laptop sedang digunakan/dinyalakan jangan menggunakan pembungkus laptop. Hal ini bertujuan agar ventilasi udara pada laptop tetap terjaga sehingga lancar dalam pembuangan suhu panas dari dalam laptop. Jika menggunakan laptop tanpa melepas pembungkus laptop itu sendiri sehingga laptop cepat panas dan menyebabkan kerusakan komponen laptop.

2. Menghindari Benturan
       Menghindari benturan pada laptop saat dibawa berpergian dengan menggunakan tas/pelindung khusus yang digunakan untuk laptop. Jika terjadi benturan supaya tidak berdampak negatif pada komponen karena laptop dirancang dan dirakit dengan bahan yang tipis sehingga sangat mudah komponen didalam laptop bergeser dan mengakibatkan kerusakan. Perangkat yang paling sensitif terhadap benturan adalah harddisk, dan selama ini perangkat laptop yang paling sering rusak adalah harddisk. Agar handdisk laptop anda aman dan berumur panjang, sebaiknya jauhi benturan terhadap laptop anda.

3. Meletakkan Laptop Pada Permukaan Yang Rata
      Meletakkan laptop pada permukaan yang rata seperti meja, dan jangan pernah menempatkan laptop diatas permukaan yang lembut seperti kasur, bantal, jok mobil dan lain-lain. Permukaan tidak rata dapat mengakibatkan ventilasi udara pada laptop tertutup sehingga proses pertukaran suhu panas dari dalam laptop terhambat. Panas laptop berlebihan dapat merusak memori dan perangkat lainnya. Lebih baik lagi jika anda menggunakan kipas khusus untuk laptop/coolpad.

4. Tidak Boleh Membebani Laptop
        laptop terbuat dari bahan yang sangat tipis shingga mudah rusak, oleh karena itu hindari menempatkan barang lain di atas laptop. Hindari menindih laptop dengan buku atau benda lainnya yang bisa merusak LCD laptop karena tekanan berlebihan.

5. Tidak boleh Charge Battery Laptop Non Stop
       Saya melihat beberapa pengguna laptop tidak pernah melepas charger dari stop kontak, bahkan tetap terpasang dari malam hingga pagi hari, hal ini tidak baik untuk adaptor laptop anda. Menurut Belajar Ilmu Komputer, cara terbaik merawat charger/adaptor laptop adalah lakukan charge jika dibutuhkan, setelah penuh, segeralah dilepas kabel dari stop kontak.

6. Membersihkan Laptop Secara Berkala
       Laptop jangan hanya digunakan saja tetapi juga ingat perawatannya, seperti membersihkan layar lcd, membersihkan keyboard dan case laptop. Gunakan cairan pembersih yang dianjurkan dan jangan menggunakan air khususnya untuk pembersihan lcd. Hati-hati dalam membersihkan lcd karena lcd sangat mudah tergores jadi sebelum menggunakan cairan pembersih, sebaiknya bersihkan terlebih dahulu debu-debu dengan kuas lembut.

7. Menjauhkan Laptop Dari Speaker
       Speaker memiliki daya tarik magnet yang cukup besar, hindari laptop anda dari magnet yang ada pada speaker. Selain menghindari magnet, sepaker juga mengeluarkan suara dan menimbulkan getaran yang cukup besar, jadi jangan meletakkan laptop di atas speaker.

8. Menghindari Laptop Dari Cahaya Matahari Langsung
      Laptop biasanya diletakan di kamar, namun perlu diperhatikan disini adalah posisi keberadaan laptop tersebut, apakah posisi laptop tersebut nantinya dapat terkena cahaya langsung dari matahari, kalau kemungkinan akan terkena cahaya langsung dari matahari, sebaiknya segera pinda ke lokasi yang lebih aman yang tidak berhadapan dengan cahaya matahari langsung. Selain tidak berhadapan langsung dengan cahaya matahari langsung, laptop juga jangan disimpan di dalam lemari yang tertutup rapat karena dapat menyebabkan pengembunan dalam komponen laptop sehingga mengakibatkan kerusakan komponen laptop saat dihidupkan.

okey guys.... semoga bermanfaat...!!! ^-^

Selasa, 30 November 2010

"Cara Buat Blog"


  1. Langkah 1: Daftar ke Google
  2. Langkah 2: Daftar  ke Blog
  3. Langkah 3: Membuat Blog
1. Daftarkan diri di  Google
   Anda harus memiliki login google.com.
Silahkan kunjungi http://www.blogger.com. Anda akan mendapatkan halaman seperti pada gambar dibawah. Jika Anda sudah memiliki login di Google, Anda tinggal login, maka Anda akan masuk ke Control Panel atau Panel Kontrol. Anda bisa memilih bahasa, apakah Bahasa Indonesia atau bahasa Inggris.
Untuk kali ini saya anggap Anda belum memiliki login Google. Klik tanda panah besar yang bertuliskan CIPTAKAN BLOG ANDA.


2. Daftar Blog 
    Proses ini akan menciptakan account Google yang dapat Anda gunakan pada layanan Google lainnya. Jika Anda sudah memiliki sebuah account Google mungkn dari Gmail, Google Groups, atau Orkut.
Satu account Google bisa digunakan untuk mengakses semua fasilitas yang disediakan oleh Google.
Jika Anda sudah memiliki accout google, Anda bisa langsung login (masuk). Untuk login ke Google, Anda harus login dengan menggunakan alamat email.
Silahkan lengkapi.
1. Alamat email yang Anda masukan harus sudah ada sebelumnya. Anda akan dikirim konfirmasi ke email tersebut. Jika Anda menggunakan email palsu atau email yang baru rencana akan dibuat, maka pendaftaran bisa gagal. Anda tidak perlu menggunakan email gmail.com. Email apa saja bisa.
2. Lengkapi data yang lainnya.
3. Tandai "Saya menerima Persyaratan dan Layanan" sebagai bukti bahwa Anda setuju.
Setelah lengkap, klik tanda panah yang bertuliskan lanjutkan.




3. Membuat Blog 
    Setelah Anda berhasil mendaftar, Anda akan dibawa ke halaman seperti yang ada pada gambar dibawah. Sekarang Anda mulai membuat blog dengan mengisi nama dan alamat blog Anda.
    Sebagai contoh, saya menamakan blog tersebut dengan nama Cutewhitegirl. Saya memilih alamat blog dengan alamat http://cutewhitegirl.blogspot.com

    Jika Anda membuat lensa dengan tujuan mempromosikan produk Anda atau produk afiliasi, maka dalam memilih nama, harus berisi nama produk atau jasa yang akan Anda tawarkan. Misalnya jika Anda ingin menjual ebook saya, Anda bisa memilih kata kunci seperti motivasi, sukses, berpikir positif, dan kata-kata kunci lainnya yang sesuai.

   Anda bisa mengecek ketersediaan alamat blog yang Anda pilih. Jika tersedia bisa Anda lanjutkan. Jika tidak tersedia, maka Anda harus kreatif mencari nama lain atau memodifikasi alamat yang sudah ada, misalnya ditambahkan abc, xzy, 101, dan bisa juga dengan menyisipkan nama Anda.
Lanjutkan dengan klik tanda panah bertuliskan LANJUTKAN.


Sekarang tinggal posting, pengaturan, dan tata letak
Selamat, sekarang Anda sudah memiliki sebuah blog. Sekarang Anda sudah mulai bisa memposting pemikiran Anda di blog dan dibagi ke seluruh indonesia.....

Memang masih ada beberapa hal yang harus Anda lakukan, yaitu pengaturan, tata letak, penambahan eleman, dan penggantian tema jika Anda menginginkan tema yang lain. Ini untuk tingkat lanjut.  Anda sudah memiliki blog dan bisa posting. Hal ini sudah cukup untuk tahap awal. 





Jumat, 26 November 2010

ARTIKEL SISTEM INFORMASI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN


1.       Perbedaan antara Decision Support Systems dan Management Informayion Systems
Ditinjau berdasarkan fitur yang ada dalam ruang lingkup antara Decision Support Systems (DSS) dan Management Information Systems (MIS) yakni diantaranya:
Ø  DSS dapat digunakan untuk mengawali kerja, dan masalah-masalah yang kemungkinan terjadi dan sangat tidak diharapkan kehadirannya.
Ø   DSS dapat menyediakan pendukung keputusan dalam kerangka waktu yang pendek atau terbatas.
Ø   DSS dapat berevolusi sebagaimana halnya pengambilan keputusan dalam mempelajari mengenai masalah-masalah yang dihadapinya.
Ø   DSS dapat di kembangkan oleh para profesional yang tidak melibatkan prosesan data.

Ditinjau berdasarkan karakteristik yang ada dalam Management Information System (MIS) diantaranya yakni :
Ø  Kajiannya ada pada tugas- tugasnya yang terstuktur, dimana prosedur operasi standar, peraturan-peraturan sebuah keputusan, dan alur informasinya dapat didefinisikan.
Ø   Hasil utamanya adalah meningkatkan efisiensi dengan mengurangi biaya, waktu tunggu, dan dengan mengganti karyawan klerikal.
Ø  Relevansinya untuk manajer pengambilan keputusan biasanya tidak langsung di dapatkan, misalnya : dengan adanya penydiaan laporan dan akses ke data.

Ditinjau berdasarkan karkateristik Operation Research atau Management Science yaitu :
Ø  Kajiannnya ada pada masalah yang testuktur (dibandingkan dengan tugas-tugas), dimana tujuan, data, dan batasan-batasan dapat lebih dahulu ditentukan.
Ø   Relevansinya untuk manajer ada recomendasi detail dan metodelogi baru untuk menangani masalah-masalah yang kompleks.

Sedangkan jika ditinjau dari karakteristik Decision Support System (DSS) itu sendiri diantaranya :
Ø  Kajiannnya terhadap pada keputusan-keputusan, dimana stuktur yang cukup untuk komputer dan alat bantu analitis yang memiliki nilai tersendiri, tetapi tetap mempertimbangkan manajer yang memiliki esensi utama.
Ø  Hasil utamanya adalah dalam peningkatan jangkauan dan kemampuan dari proses pengambilan keputusan para manajer untuk membantu mereka meningkatkan efektivitasnya.
Ø   Relevansinya untuk maanjer dalam pembuatan tool pendukung, dibawah pengawasan mereka, yang tidak ditujukan untuk mengotomatiskan proses pengambilan keputusan, tujuan sistem, atau solusi tertentu. 




Gambar2.1. Relasi antara EDP., MIS, dan DSS


2.       Hubungan antara Decision Support Systems (DSS) dengan Expert Systems (ES)
v  Awal mulanya Decision Support Systems (DSS) dan Expert Systems (ES) berebeda dan sama sekali tak berhubungan dengan sistem yang terkomputerisasi.
v   Antara Decision Support Systems (DSS) dan Expert Systems (ES) berkembang paralel, tapi saling tidak ketergantungan dan berjalan sendiri-sendiri. Cuma untuk saat ini kita dapat menggabungkan potensi dari keduanya.
v   Berdasarkan kenyataannya, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan kapabilitas diantara kedua tool, meeka dapat mengkomplemen satu sama lain, membuatnya menjadi powerfull, terintegrasi, sistem yang berbasis komputer, dan jelas dapat meningkatkan pengambilan keputusan secara manajerial.


Gambar2.2. Perbedaan antara DSS dan ES

Dalam proses pegambilan keputusan diperlukan beberapa langkah (step) dari sebuah informasi yang ada diantaranya yakni :
1.)     Langkah Pertama
Mengdefinisikan masalah (pada kesempatan yang ada), Expert Systems (ES) dapat membantu dalam mendesain alur informasi pada eksekutif (misalnya, bagaimana utuk memonitor, kapan waktu untuk memonitor) dan dalam penginterpreasian informasi. Disebabkan beberapa informasi bersifat fuzzy, maka kombinasi antara Expert Systems (ES) tentu akan membantu. Seluruh area dari proses scanning, monitoring, forecasting, (misalnya perubhaan zaman/tren) dan penginterpretasian sangat dibantu oleh adanya komputerisasi. Demikian juga halnya pada Natural Language Processors (NLP) akan berguna dalam menyimpulakan sebuah informasi didalamnya.
2.)    Langkah Kedua
Menganalisis masalah. Sesekali suatu masalah (kesempatan) teridentifikasi, pertanyaan selnajutnya adalah apa yang harus di kerjakan dengan hal ini ?Disinilah langkah analisis berperan.Analisis bisa bersifat kualitatif ataupun kuantitatif (kombinasinya).Analisis kuantitatif di dukung oleh Decision Support Systems (DSS) dan tool – tool analsis kuantitatif.Sednagkan untuk analisis kualitatif di dukung oleh Expert Systems (ES).
3.)     Langkah Ketiga
Memilih solusi.Pada langkah ini, keputusan dibuat dengan memperhatikan masalahnya (kesempatan) berdasarkan hasil dari analisis.Langkah ini didukung oleh Decision Support Systems (DSS), jika pengambilan keputusan dilakukan oleh seseorang, atau jika keputusan dibuat oleh sekelompok orang Group Decision Support Systems (GDSS).
4.)    Langkah Kempat
Implemantasi solusi. Pada langkah ini, keputusan untuk mengimplementasikan solusi tertentu dilakukan, Decision Support Systems (DSS) atau Expert Systems (ES) dapat mendukung dan berperan pada langkah ini.

Gambar2.3. Proses pengambilan keputusan secara terkomputerisasi

3.                              Keterkaitan antara Sistem Pendukung Keputusan dengan Pembuat Keputusan.
Beberapa konsep yang membantu dalam pembuatan sistem pendukung keputusan, diantaranya pembuatan keputusan beresiko. Pembuatan keputusan biasanya mengasumsi keputusan yang dibuat berdasarkan tiga rangkaian kondisi yaitu kepastian, ketidakpastian dan
resiko. Dari ketiga rangkaian kondisi tersebut yang dimaksud dengan kepastian, adalah kita mengetahui segala sesuatu sebelumnya dalam membuat keputusan.Dalam kondisi kepastian terdapat model ilmu pengetahuan manajemen umum yang mengasumsikan kondisi-kondisi kepastian contohnya program linier dimana sumber daya, tingkat konsumsi, tekanan dan laba diasumsikan sudah diketahui dan tepat.Sedangkan, ketidakpastian merupakan sebaliknya yaitu kita tidak mengetahui tentang probabilitas atau konsekuensi keputusan-keputusan kita.Diantara dua perbedaan dari kepastian dan ketidakpastian terdapat serangkain kondisi yang disebut resiko.Keputusan-keputusan yang dibuat mengandung resiko mengasumsikan kita bahwa setidaknya tahu tentang alternatif-alternatif yang digunakan.

4.                                Menentukan Gaya Pembuat Keputusan
Gaya pembuatan keputusan menggunakan perameter gaya pembuatan keputusan yang didasarkan pada cara dimana informasi dikumpulkan, diproses, dan digunakan, serta bagaimana informasi dikomunikasikan dan diterapkan. Dalam pembuatan gaya pembuatan keputusan terdapat penggolongan keputusan yaitu keputusan analitisdan heuristik seperti yang terlihat pada tabel :

Pembuat Keputusan Analitis
Pembuat keputusan Heuristik
Belajar dengan menganalisis
Belajar dengan bertindak
Menggunakan prosedur langkah dengan langkah
Menggunakan trial and error
Meniali informasi dan model-model secara kuantitatif
Menilai pengalaman
Membangun algoritma dan model-model matematis
Mengandalkan pengindraan
Mengupayakan solusi optimal
Mengupayakan solusi yang memuaskan

Tabel 2.1.Perbedaan antara Keputusan Analitis dan Heuristik

Pembuatan Keputusan Analitis, pembuatan keputusan analitis tergantung pada informasi yang dipilih secara sistematisdan dievaluasi dengan sistematis puladengan cara memperkecil alternatif-alternatif yang ada serta membuat suatu keputusan berdasarkan keputusan tersebut. Pembuatan Keputusan Heuristik, pembuatan keputusan yang menggunakan heuristik membuat keputusan dengan bantuan beberapa petunjuk (petunjuk praktis), meskipun mereka tida selalu diterapkan secara konsisten atau sistematis. Mereka mengupayakan kepuasan, bukan solusi optimal.Heuristik umumnya berdasarkan pengalaman.
Gaya pembuatan keputusan tersebut berhubungan dengan keterbukaan dan ketertutupan sistem organisasi.Jika informasi dapat mengalir bebas, maka peluang untuk menggunakan bantuan keputusan dan analisis sistem bisa lebih besar. Jika informasi tepat waktu sulit diperoleh, suatu organisasi bisa mendorong menuju gaya yang heuristik.
Dalam penyelesaian suatu masalah terdapat tiga fase penyelesaian masalah yaitu :
§  Kercedasan Kecerdasan adalah kesadaran mengenai suatu masalah atau peluang. Dalam hal ini, pembuat keputusan berupaya mencari lingkungan bisnis internal dan eksternal, memeriksa keputusan-keputusan yang yang perlu dibuat, dan masalah-masalah yang perlu diatasi. Atau peluang-peluang yang perlu dipertimbangkan. Kecerdasan berarti kecerdasan aktif dan akan perubahan-perubahan di lingkungan yang menuntut dilakukannya tindakan-tindakan tertentu.
§  Perancangan
Dalam fase perancangan, pembuat keputusan merumuskan suatu masalah dan menganalisis sejumlah solusi alternatif.
§  Pemilihan Dalam pemilihan fase ini, pembuat keputusan memilih solusi masalah atau peluang yang ditandai dalam fase kecerdasan. Pemilihan ini diikuti dari analisis sebelumnya dalam fase perancangan dan memperkuatnya lewat informasi-informasi yang diperoleh dalam fase pemilihan.

5.                                Metode yang digunakan dalam menyelesaikan masalah-masalah Semiterstruktur
Dengan menggunakan keputusan kriteria ganda sebagai metode yang digunakan dalam menyelesaikan masalah-masalah semiterstruktur.Dalam membentuk model keputusan-keputusan serialitas mungkin, peneliti mengembangkan beberapa pendekatan untuk mengevaluasi tujuan ganda atau masalah-masalah kriteria ganda.Pendekatan kritera ganda memungkinkan pembuat keputusan menyusun prioritas mereka serta memungkinkan ditampilkannya analisis sensitifitas dengan menanyakan jenis pertanyaan Bagaimana jika?Metode ini meliputi metode-metode pembobotan, pendekatan batasan konjungtif, pemrosesan hierarki analitis, dan pemrograman tujuan.

6.                              Metode Analisis dan Perancangan Sistem
6.1.      Analisis Sistem, system analist
Pendekatan yang umumnya digunakan dalam sistem pendukung keputusan (SPK) atau Decision Support Systems (DSS) adalah pendekatan data/object oriented clanpendekatan proses/process oriented.
6.2.      Pendekatan data ,data oriented
Pendekatan berorientasi objek ini mengambil asumsi dasar bahwa data lebih stabil dibandingkan dengan proses yang mempergunakannya. Pendekatan berorientasi objek ini menciptakan modul-modul database sebagai dokumen analisis samadengan batasan objek yang ada dalam sistem nyata.Dengan demikian, ada korespondensi satu satu antara objek sistem dan komponen dokumen analisis ketika pendekatan berorientasi objek ini diterapkan.Hal ini menjadi keuntungan yang signifikan dari penerapan model ini. Yang menjadi pusat perhatian dalam pendekatan ini adalah datanya, dan bukan proses yang menghasilkan data tersebut ataupun proses yang memanfaatkan data tersebut. Secara sederhana, pendekatan ini dapat ditunjukkan melalui diagram datanya.


Gambar 2.4.Kegiatan Kontrol Anilisis Sistem

6.3.      Pendekatan Proses, process oriented
Pendekatan berorientasi proses, process oriented ini mendasarkan metodologinya pada kestabilan proses. Kestabilan proses yang dimaksudkan adalah adanya proses yang sudah tertentu, jelas dan terdefinisi. Dengan spesifikasi proses seperti ini, maka database dapat dibuat dan diimplementasikan. Pendekatan berorientasi proses ini memusatkan perhatian pada sistem yang sedang dikembangkan, memanfaatkan penggunaan kembali kode-kode proses yang ada, evaluasi keterkaitan proses, penilaian terhadap produktivitas proses dan biaya, serta akhirnya membuat suatu proses standar.
Secara singkat, pendekatan ini menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan dari proses-proses tertentu dan terdefinisi yang saling berinteraksi.Pendekatan ini menghasilkan di dalamnya rancangan database yang digunakan oleh proses- proses tersebut.Deskripsi dari data-data ini disimpan dalam data dictionary.




REFERENSI



http://id wikipedia.org
Tanggal 24 Maret 2010 (05:42:57 PM)
http://id komputasi.inn.bppt.go.id
Tanggal 24 Maret 2010 (05:42:57 PM)
http://id hanckey.pbwiki.com
Tanggal 24 Maret 2010 (05:42:57 PM)


Rabu, 17 November 2010

INTERNET WORKING OPERATION

INTERNET WORKING OPERATION



Pengertian Internetworking
       Ada banyak teknologi jaringan dengan jaringan, yang berbeda, jalur, dan protokol layer fisik. Jaringan lokal dibentuk dari Ethernet dan teknologi ATM, WAN dibangun  jaringan telepon analog dan digital berbagai tipe, jalur satelit dan jaringan wide-area ATM.
Komputer personal jaringan lokal dihubungkan  ke Internet atau intranet dengan modem, ISDN dan koneksi DSL.
       Untuk membangun network yang terintegrasi (internetwork) kita harus mengintegrasikan beberapa subnet, masing-masing berbasis satu teknologi jaringan. Untuk membuat kemungkinan ini, dibutuhkan:
1.        Mempersatukan skema alamat network yang mendukung paket untuk dialamatkan ke host yang terhubung ke Internet.
2.        Protokol mendefinisikan format paket internetwork dan memberikan aturan menurut yang dihandel.
3.        Komponen Internetworking yang paket route ke tujuannya menggunakan aturan pengalamatan Internetwork, transmisi paket menggunakan subnet dengan variasi teknologi jaringan.
       Gambar di bawah ini menunjukkan sebagian kecil intranet yang berlokasi di Queen Mary dan Westfield College (QMW), Universitas London. Disini catatannya porsi yang menunjukkan gambar terdiri dari beberapa subnet yang interkoneksi oleh router. Subnet berwarna abu-abu diantaranya ada lima, tiga mengeshare IP network  138.37.95 (menggunakan kelas interdomain routing scheme pada sesi 3.4.3). Pengalamatan numeris adalah pengalamatan IP. Router tanpa multiple subnet  dan mereka mempunyai alamat IP untuk masing-masing subnet  dimana saling berhubungan  (alamat ditunjukkan melawan jalur).
Gambar 3.10 Tampilan sederhana QMW Computer Science Network

Elemen-Elemen Internetworking
Internetworking biasanya dibangun menggunakan tiga elemen :
1.        Hubungan data LAN. Biasanya terbatas dalam satu bangunan atau kampus dan beroperasi menggunakan sistem pengkabelan privete.
2.        Hubungan data WAN. Biasanya menggunakan saluran telekomunikasi data public, seperti X.25, ATM, ISDN, Frame Relay.
3.        Device penghubung jaringan. Device ini biasanya dibagi atas beberapa kategori, yaitu repeater, bridge, router, switch dan converter.
       RepeaterRepeater bekerja pada level physical layer dalam model jaringan OSI. Tugas utama repeater adalah menerima sinyal dari kabel LAN yang satu dan memancarkannya kembali ke kabel LAN yang lain. Karena bekerja di level physical layer, repeater mengharuskan penggunaan protocol physical layer yang sama. Contohnya, repeater dapat menghubungkan dua buah segmen kabel Ethernet 10Base2.
       BridgeBridge bekerja pada level data link layer pada model jaringan OSI. Bridge fungsinya sama dengan repeater, tetapi bridge lebih cerdas dan flexibel. Karena bridge bekerja pada level data link layer, bridge dapat menyambungkan jaringan yang menggunakan metoda transmisi berbeda dan/atau medium access control yang berbeda. Contohnya bridge dapat menghubungkan Ethernet baseband dengan Ethernet broadband. Karena kecerdasan dan kefleksibelannya tadi, bridge mampu mempelajari alamat link setiap device yang tersambung dengannya dan mampu mengatur alur frame berdasarkan alamat tadi.
       RouterRouter bekerja pada level network layer pada model jaringan OSI. Router memiliki kecerdasan yang lebih tinggi daripada bridge. Router dapat digunakan untuk menghubungkan sejumlah LAN sehingga trafik yang dibangkitkan oleh sebuah LAN terisolasikan dengan baik dari trafik dari LAN lain. Contohnya, router dapat menghubungkan dua LAN yang berbeda atau menghubungkan data link LAN dengan data link WAN.
       SwitchApabila LAN kita mempunyai beban kerja yang tinggi, penggunaan router biasanya tidak cukup. Ini terjadi karena jalur koneksi yang ada tidak mampu menampung aliran data yang sedemikian besar. Untuk menangani masalah ini, diperlukan tambahan jalur koneksi yang lebih banyak. Agar suatu router mampu menangani tambahan jalur, diperlukan bantuan switch. Switch ini biasanya diimplementasikan dalam bentuk hub dengan fasilitas switching, seperti module assignment hub, bank assignment hub dan port assignment hub.
       ConverterConverter bekerja pada level application layer. Converter merupakan tipe device yang berbeda daripada repeater, bridge, router atau switch dan dapat digunakan bersama-sama. Converter memungkinkan sebuah aplikasi yang berjalan pada suatu sistem berkomunikasi dengan aplikasi yang berjalan pada sistem lain yang berjalan diatas arsitektur network yang berbeda dengan sistem tersebut. Converter bertugas melalukan paket antar jaringan dengan protokol yang berbeda sehingga perbedaan tersebut tidak tampak dalam lapisan aplikasi.

Internetwork Heterogen
       Yang dimaksudkan dengan internetwork heterogen adalah internetwork dengan protokol network dan transport yang berbeda-beda. Sebagai contoh, LAN TCP/IP dan LAN Netware. Jika kedua LAN ini digabungkan dalam satu kesatuan jaringan fisik dan data link, yang terjadi adalah internetwork heterogen. LAN heterogen tidak dapat berkomunikasi satu sama lain, dikarenakan perbedaan protokol network dan transport tadi. Internetwork menggunakan bridgeBridge mampu menggabungkan LAN-LAN yang berbeda protokol, karena bridge tidak memeriksa jenis protokol pada frame yang ia lewatkan.
       Keuntungan menggunakan bridge :
1.        Biaya : Bridge cukup sederhana dan umumnya lebih murah daripada router.
2.        Kemudahan penggunaan : Bridge lebih mudah dipasang dan dirawat.
3.        Kinerja : Karena cukup sederhana, bridge cenderung mampu menangani trafik yang lebih tinggi.
Kerugian menggunakan bridge :
1.        Volume trafik : Bridge lebih cocok pada jaringan dengan volume trafik total yang relatif rendah.
2.        Broadcast storm : Frame broadcast dilewatkan bridge ke seluruh LAN, dan ini dapat menyebabkan trafik melebihi kapasitas medium jaringan.
3.        Loop : Kesalahan mengkonfigurasi bridge menyebabkan bridge memutarkan frame tanpa henti.
4.        Alamat yang sama : Alamat fisik suatu stasiun dalam jaringan harus berbeda dengan yang lain.
5.        Nama yang sama : Jika nama network yang sama digunakan oleh dua atau lebih user akan menyebabkan trafik yang berlebihan.

Internetwork menggunakan router
       Penggunaan bridge sangat menguntungkan, karena bridge tidak melihat perbedaan dalam network layer dan transport layer. Dengan demikian, kumpulan LAN yang kita kembangkan akan dipandang menjadi satu LAN biasa. Keunggulan ini akan menjadi kelemahan apabila LAN dikenai trafik multicast. LAN akan ‘kelabakan’ menangani banyaknya trafik. Untuk menangani hal ini, LAN harus kita isolasi dengan menggunakan router. Router bekerja di network layer, sehingga ia hanya meneruskan data yang sama protokolnya dengan protokol yang ia implementasikan.
       Keuntungan menggunakan router :
1.        Isolasi trafik broadcast. Kemampuan ini memperkecil beban network karena trafik jenis ini dapat diisolasikan pada sebuah LAN saja.
2.        Fleksibilitas. Router dapat digunakan pada topologi jaringan apapun dan tidak peka terhadap masalah kelambatan waktu yang dialam jika menggunakan bridge.
3.        Pengaturan prioritas. Router dapat mengimplementasikan mekanisme pengaturan prioritas antar protokol.
4.        Pengaturan konfigurasi. Router umumnya dapat lebih dikonfigurasi daripada bridge.
5.        Isolasi masalah. Router membentuk penghalang antar LAN dan memungkinkan masalah yang terjadi di sebuah LAN diisolasikan pada LAN tersebut.
6.        Pemilihan jalur. Router umumnya lebih cerdas daripada bridge dan dapat menentukan jalur optimal antar dua sistem.
       Kerugian menggunakan router :
1.        Tergantung pada protokol. Router yang beroperasi pada lapisan network OSI hanya mampu meneruskan trafik yang sesuai dengan protokol yang diimplementasikan padanya saja.
2.        Biaya. Router umumnya lebih kompleks daripada bridge dan lebih mahal. Overhead pemrosesan pada router lebih besar sehingga troughput yang dihasilkan dapat lebih rendah daripad bridge.
3.        Pengalokasian alamat. Dalam internetwork yang menggunakan router, memindahkan sebuah mesin dari LAN yang satu ke LAN yang lain berarti mengubah alamat network pada sistem itu.
4.        Sistem tak terjangkau. Penggunaan tabel routing statik menyebabkan beberapa sistem dapat terjangkau oleh sistem lain.

       Perencanaan Internetwork TCP/IP
       Dalam perencanaan internetwork TCP/IP, beberapa hal yang harus  diperhatikan oleh manajer jaringan adalah :
      1.        Topologi backbone
      2.        Alokasi IP address
      3.        Pengaturan routing
      4.        Penempatan server
      5.        Penanganan protokol jaringan yang berbeda

2.        A        Topologi backboneTopologi backbone yang sebaiknya digunakan dalam internetwork yang meliputi sebuah kampus adalah Snow Flakes, yaitu topologi yang terdiri dari beberapa buah titik star.
       Kelebihan topologi Snow Flakes adalah :
1.        Beban routing terdistribusi dengan baik.
2.        Pengontrolan dan operasi internetwork terpusat pada titik-titik star tersebut.
3.        Troubleshooting internetwork lebih mudah.
       Alokasi IP address
       Manajer jaringan harus menganggap IP address adalah resource yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin. IP address bagi setiap komputer yang terhubung ke jaringan internet harus unik, tidak boleh ada satu komputer yang mempunyai IP address yang sama dengan komputer lain. Terdapat macam-macam cara yang digunakan untuk mengatur penggunaan IP, yaitu penggunaan subnetting dan IP proxy.

Pengaturan routing
       Routing dalam internetwork sebaiknya menggunakan metode routing dinamik dan penggunaan routing statik hanya digunakan pada kondisi yang tidak memungkinkan digunakannya routing dinamik.
Keuntungan routing dinamik :
1.        Route ditentukan oleh setiap router berdasarkan informasi dari router lain.
2.        Dapat beradaptasi dengan perubahan kondisi internetwork ( penambahan workstation, putusnya jaringan, dan sebagainya ).
3.        Penanganannya lebih mudah daripada routing statik.
Protokol routing dinamik yang banyak digunakan dalam internetworking TCP/IP adalah :
1.        RIP (Routing Information Protocol) yang menggunakan algoritma routing distance vector.
2.        OSPF (Open Shortest Path First) yang menggunakan algoritma link-state.
       Penempatan serverPenempatan server yang dimaksudkan disini mengacu pada mesin-mesin yang mempunyai tugas memberikan informasi pada client dalam suatu internetwork. Server-server tersebut digunkan untuk memberikan informasi kepada internetwork, misalnya DNS server, dan untuk memberikan informasi secara umum, seperti FTP dan WWW server. Server-server ini mempunyai kecenderungan trafik yang tinggi dibandingkan dengan workstation.
       Penempatan server yang baik dalam internetwork mampu mendistribusikan beban trafik di jaringan. Ini terjadi karena sifat beban trafik antar server berbeda-beda. Server seperti DNS server sering diakses, tetapi ia hanya memberikan informasi yang kecil, sedangkan FTP dan WWW server tidak terlalu sering diakses, namun informasi yang ia berikan jauh lebih besar daripada DNS. Yang biasanya dilakukan pada DNS server adalah mendistribusikan informasi pada dua atau tiga server dalam internetwork yang besar.

Penanganan protokol jaringan yang berbeda
       Internetwork yang ada biasanya tidak hanya menangani satu protokol jaringan. Contohnya adalah internetwork yang terdiri dari protokol TCP/IP dan IPX/SPX. Pada internetwork yang menggunakan router (TCP/IP) , elemen internetwork dengan protokol yang berbeda tersebut hanya mampu berkomunikasi sebatas sampai router saja. Agar elemen ini mampu berkomunikasi dengan elemen lainnya yang terpisah dari router, digunakan metode tunneling. Dengan metode tunneling, elemen-elemen internetwork tersebut mampu berkomunikasi dengan protokolnya diatas protokol TCP/IP.


 DAFTAR RUJUKAN

Comer, Douglas E. (1991). Internetworking, with TCP/IP. USA : Prentice Hall Inc.
ferico yudhistira. 2008. Dasar-dasar Network, (Online)   (http://www.ico354.co.tv/2010/01/dasarnetwork.html, diakses tanggal 15 November 2010).
Risanuri. Networking dan Internetworking, (Online) (http://te.ugm.ac.id/~risanuri/distributed/ringk/bab03.pdf). Diakses online tanggal 15 November 2010.